2 Sep 2014

Tips Memilih Dan Mengolah Daging Ayam



Tips Memilih Dan Mengolah Daging Ayam

masakan ayamAnda tentu pernah mendengar istilah ayam tiren alias ayam “mati kemaren”, bukan? Ayam jenis ini biasanya sudah kadaluwarsa; setelah ayam dipotong tidak langsung dibekukan dan itu membuat kualitasnya menurun. Untuk mengelabui pembeli, pedagang ayam jenis ini umumnya menggunakan pewarna kuning dan formalin sebagai bahan pengawetnya. Intinya, ayam tiren tidak sehat untuk dikonsumsi. Nah, agar Anda tidak tertipu saat membeli daging ayam, berikut beberapa tips yang perlu diperhatikan.


  • Ayam yang sehat tentu saja ayam yang masih segar. Warnanya tidak pucat atau tidak menyerupai pink. Bila ada yang berwarna agak putih, Anda jangan buru-buru menyimpulkannya sebagai ayam tiren. Ayam yang warnanya demikian, umumnya kita temui di supermarket atau pusat-pusat perbelanjaan modern lainnya. Warnanya demikian karena sudah melalui proses penyimpanan di freezer. Untuk memastikannya, sentuhlah daging dengan agak menekannya dengan jari. Bila kenyal, berarti daging masih segar. Sebaliknya, jika tidak daging tidak lagi segar, teksturnya akan terasa lembek. Cara lain membuktikannya, bila ditekan daging tidak segera kembali ke bentuk semula, maka sebaiknya Anda hati-hati, bisa jadi daging itu memang jenis ayam tiren.
  • Bau daging ayam terbilang berbeda dengan bau daging lain, seperti daging sapi, kambing, bahkan daging ikan. Ayam yang segar memiliki bau yang khas. BIla dicium tidak terasa bau busuk. Setelah dimasak, rasa ayam segar dan ayam tiren akan terasa jelas berbeda. Anda tentu sudah bisa membayangkannya.
  • Ayam segar biasanya relatif mudah ditemui di berbagai pasar tradisional ataupun supermarket. Tidak sedikit memang yang lebih memilih membeli ayam di supermarket karena dianggap lebih bersih dan aman. Nah, bagi  Anda yang lebih suka membeli ayam di pasar-pasar tradisional, hindari membeli ayam yang dikerubuti lalat. Lalat sangat sering membawa berbagai bibit penyakit. Jangan sampai ayam yang Anda beli sudah terjangkiti berbagai jenis benih penyakit. Selain itu, daging ayam yang dikerubuti lalat juga akan lebih mudah mengalami proses degrasi atau pembusukan.
Apabila daging ayam yang segar sudah dipilih, perlu diperhatikan juga masalah pengolahannya agar kesegaran, kebersihan, dan kesehatannya tetap terjaga. Berikut ini beberapa hal yang perlu Anda perhatikan:
  • Daging ayam yang akan diolas akan lebih bersih jika dicuci dengan air hangat suam-suam kuku.  Tentu saja tempat pencucian ayam juga harus bersih karena tempat yang kotor merupakan tempat tinggal kman. Jadi, jika daging ayam dicuci di tempat kotor, kemungkinan besar akan terkontaminasi kuman yang ada di tempat tersebut.
  • Ada dua macam talenan untuk memotong daging atau sayuran, yaitu talenan yang terbuat dari bahan plastik dan yang terbuat dari kayu. Untuk memotong daging, lebih disarankan jika Anda menggunakan talenan kayu, karena talenan berbahan plastik cenderung menimbulkan lebih banyak bakteri. Jangan lupa, cuci bersih talenan sebelum dan setelah digunakan.
  • Bukan hanya kebersihan alat memasak saja yang perlu dijaga. Kebersihan dan ketelatenan kita ketika mengolah atau memasak daging ayam juga amat perlu dijaga. Terutama kebersihan bagian telapak tangan. Ya, sebaiknya Anda selalu mencuci bersih bagian tangan sebelum maupun sesudah mengolah dan memasak ayam. Bila perlu, Anda menggunakan sarung tangan karet ketika membersihkan maupun mengolah daging ayam.
  • Ayam yang akan diolah tentu saja daging ayam yang segar. Untuk itu, biasanya kita menyimpan daging ayam di dalam freezer. Nah, demi kualitas rasa yang terjaga, simpanlah dalam freezer maksimal  hari. Jangan lupa, taruh daging tersebut dalam wadah tertutup. Selain itu, bila memungkinkan, jangan terlalu sering membuka freezer tersebut agar suhunya tetap terjaga dan kualitas daging ayam pun tetap prima ketika nanti diolah.
  • Bila daging ayam akan dipanggang dalam oven, sebaiknya pilihlah daging ayam bagian dada dan tanpa kulit. Ini bertujuan agar daging tidak mudah gosong serta kematangannya benar-benar meresap hingga ke dalam. Selain itu, daging ayam tanpa kulit sebetulnya lebih sehat karena umumnya kolesterol daging ayam banyak terkandung di bagian kulitnya.
  • Daging ayam yang dibakar lebih menyehatkan karena kadar minyak tidak berguna di dalamnya akan berkurang secara drastis. Selain itu, bumbu yang umumnya digunakan ketika membakar daging ayam hanya seputar mentega, kecap, dan garam. Nah, cara membakar yang tepat adalah dengan menggunakan bara api yang sudah benar-benar tersebar merata di seluruh wadah pembakaran. Kemudian, atur jarak antara bara api dan daging ayam; sebaiknya tidak terlalu jauh dan begitu sebaliknya. Dengan begitu, permukaan daging ayam tidak akan beresiko gosong atau sebaliknya, kurang matang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar